Sudah sangat lama saya tidak membuat tulisan.. dan saya rasa, saya sangat perlu untuk menulis apa yang saya rasakan. Ada sebuah kelegaan, saat bisa mengutarakannya, meskipun hanya saya yang membacanya nanti.
Akhir-akhir ini sungguh buruk sekali, saya kembali ke masa self harm, pikiran yang kadang-kadang kosong, tidak tahu mau bercerita kepada siapa, dan benar-benar seperti tidak memiliki sandaran bahkan untuk sejenak saja. Tubuh saya amat sangat lelah, pikiran saya pun demikian. Seminggu yang lalu, saya melakukan pertemuan dengan laki-laki, kami kenal melalui platform social media, kami makan sama-sama, saya yang bayar makannya. Entah kenapa setelah itu dia tiba-tiba membawa saya ke kosan nya, dengan alasan sakit perut. Sungguh. Klise. Itu yang ada di pikiran saya.. Akhirnya dia bilang
"Nanti sebelum pergi pelukan bentar ya, sama ciuman"
saya tanya, "kamu kenapa. tolong jangan aneh-aneh dan macam-macam."
dia bilang "cuma 5 menit aja, aku bakal tanggung jawab"
goddamn. sungguh, saya tidak tahu apa yang ada di pikirannya. kenapa berfikir begitu. saya panik sangat. dan dalam hal itu saya bersyukur sekali karena banyak bapak-bapak meronda di dekat tempat dia, dan kos-kosannya satu rumah dengan ibu kos. Saya cepat-cepat menelpon teman teman saya.. tapi tidak ada yang merespon, saya memutuskan untuk menanyakan posisi salah satu teman yang baru saya kenal juga. sungguh. bodoh sekali. tapi, entah kenapa dia membantu saya. dia mengantarkan saya selamat sampai kos. waktu dia jemput, senang nya bukan main diri ini. sungguh. saya memeluk dia erat sekali, sampai rasanya tak mau lepas. saya menangis disitu. dia hanya kebingungan. setelah saya menjelaskan dia marah, kenapa saya sebodoh itu. dia tidak melepaskan tangan saya dari tubuhnya. tapi, perlahan saya menyadari bahwa mungkin saya terlalu berlebihan. saya sayang sekali dengan dia. sungguh rasanya saya ingin sekali memeluknya erat sampai di kos. berkali kali saya berterimakasih dengannya.
setelah kejadian itu, dia selalu menyinggung kejadian itu, saya tahu mungkin maksud dia bercanda tapi waktu itu saya benar-benar kesal sekali akan banyak hal. saya marah dengan dia. dan sejak saat itu dia tidak pernah lebih dulu mengirimkan pesan untuk saya. bahkan saya mengajak nya untuk pergi keluar, main dia menolak dengan alasan tidak ada waktu dan sibuk. saya tidak tahu, apakah dia memang benar-benar sibuk atau tidak.. yang saya rasa, mungkin dia benar-benar jijik dengan saya yang dia anggap mudah sekali untuk di dekati. Sungguh. saya sayang sekali dengan dia. dia menjadi salah satu alasan mengapa saya berpikir terlalu berlebihan akhir-akhir ini.
Yang kedua, saya merasa bahwa teman-teman saya di kampus sungguh tidak bisa dipercaya. semua nya membuat cerita untuk membela diri nya sendiri. saya tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. apa yang harus saya lakukan. hal itu membuat pikiran saya kacau.
Yang ketiga, tugas yang begitu banyak, tekanan, dan banyaknya ekspetasi yang di pikul membuat saya kewalahan. Saya bingung harus mengerjakan yang mana.
pikiran saya lelah, demikian juga dengan tubuh saya.
Yang ke empat, saya menghabiskan banyak uang akhir-akhir ini.
Yang kelima, entah kenapa masa lalu saya menghantui saya kembali, dan seperti ada hal yang belum selesai disana. Seolah Tuhan itu jauh, padahal saya yang membangun tembok tinggi itu.
Saya rindu sekali dengan diri saya, yang rajin sekali berdoa dan bercerita tentang hari yang terjadi kepada-Nya.. yang tidak berpikir dengan sangat-sangat berlebih.
Saya lelah dengan semua hal ini.. sungguh, saya ingin sekali istirahat sebentar saja.. Saya lelah hubungan dengan orang-orang, yang membuat saya merasa bahwa saya ini seorang yang tidak tahu malu dan tidak balas budi. saya lelah dengan laki-laki yang mendekati saya kemudian menghilang begitu saja karena tahu sisi buruk saya sedikit saja. sungguh.
apa yang harus saya lakukan. supaya semua ini membaik, setidaknya sedikit saja.