Hari ini,
pikiran saya kacau sangat. entah karena pesan kemarin malam yang saya dapatkan dari seseorang atau apa. tapi, bisa jadi karena hal itu. saya tidak akan menceritakannya disini, karena hal itu sedikit menjijikkan.
saya hanya, tak habis pikir bagaimana seseorang seperti saya ini, bisa membuat seorang laki-laki berpikiran seperti itu.padahal menggoda saja tidak.
hari-hari kemarin saya lewati dengan amat sangat baik, saya pergi menonton film Coldplay dengan seorang teman, meskipun telat, saya benar-benar bahagia saat itu, hari itu hari kamis. saya mendapatkan driver ojol yang baik dari awal saya berangkat hingga saya pulang, saya bercerita kepada teman saya juga, dan dia turut bahagia akan kesenangan saya, dan saya sedikit melupakan self harm saya dan keinginan saya untuk suicide. tapi, entah kenapa memang tidak ada hari yang benar-benar baik dan selalu mulus begitu saja. ada orang yang membuat mood saya hancur berantakan. ntah apa maksudnya dengan seperti itu, saya sungguh kesal dan marah.
dan, yang tadinya hubungan kami baik-baik saja, sekarang menjadi haha. pasti mudah sekali untuk di tebak.
saya selalu berpikir, yah siapa yang mau dekat-dekat dengan orang yang mempunyai mood naik dan turun dengan sangat cepat, apalagi bisa sampai menyukai.
waktu dia bilang dia menyukai saya, entah kenapa saya ingin jujur kepada dia bahwa saya adalah suicide survivor, 'tukang' self harm, dan dia hanya berlagak dengan innocent atau entahlah apa itu dia bilang
"kalau ada apa-apa cerita sama aku" beruntungnya saya tidak mempercayai kata-kata itu.
dan benar, setelah beberapa hari kemudian dia perlahan-lahan meninggalkan saya, mulai dari lambat-lambat membalas pesan teks, tidak pernah menelpon saya lagi, dan berbohong bahwa dia tidur dan tidk bermain ponsel. dan sewaktu ketika saya menelpon dia, dan dia tidak mengangkat dia bilang bahwa dia sudah tidur, padahal dia sedang telepon dengan orang lain. ya mungkin saya seorang yang amat sangat egois karena hal itu. saya tidak egois, saya hanya ingin dia jujur, kenapa dia memperlakukan saya seperti itu. hanya karena saya memiliki kesehatan mental yang kurang baik, apakah boleh dia memperlakukan saya dengan tidak memanusiakan saya seperti itu ?
sungguh. manusia. makin lama semakin entah saya tidak mengerti dan tidak dapat mendeskripsikannya dengan kata-kata.
mood saya malam itu benar-benar hancur se hancur-hancurnya. yang dari tinggi sekali. bahagia sekali. jadi hancur se hancur-hancurnya, ingin marah sekali.
dan dengan enteng nya dia bilang maaf karena salah bicara, dan hari-hari selanjutnya, dia menjaga jarak dari saya sang maniac ini. entahlah. mungkin memang benar bahwa tidak ada orang yang abadi ada di kehidupan mu.
dan mungkin waktu nya dalam hidup saya limit nya sudah mau habis :)
tidak apa. sungguh. tidak apa.